safarila.blogspot.com

WELCOME TO MY BLOG

SAFARILA.BLOGSPOT.COM
` Education
` Entertainment
- Tourism
` Culinary
` Knowledge of other General

Total Tayangan Halaman

Label


Lihat Kartu Ucapan Lainnya (KapanLagi.com)

Lihat Kartu Ucapan Lainnya (KapanLagi.com)

Lee Min Ho, dkk

Lee Min Ho, dkk
Boys Before Flowers

Sabtu, 23 April 2011

KELOMPOK PELANGGAN DALAM BISNIS

1. Kelompok Pelanggan
Secara garis besarnya terdapat tiga jenis pelanggan, yaitu pelanggan internal, pelanggan perantara, dan pelanggan eksternal. Ketiga jenis pelanggan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Pelanggan internal
Pelanggan internal (internal costumer), adalah orang-orang atau pengguna produk yang berada di dalam perusahaan dan memiliki pengaruh terhadap maju mundurnya perusahaan. Berdasarkan keanggotaannya, pelanggan internal ada dua macam, yaitu pelanggan internal organisasi dan pelanggan internal pemerintah. Pelanggan internal organisasi Adalah setiap orang yang terkena dampak produk dan merupakan anggoata dari organisasi yang menghasilkan produk tersebut. Pelanggan internal pemerintah Adalah setiap orang yang terkena dampak produk dan bukan anggota organisasi penghasil produk, tetapi masih dalam lingkungan atau instansi pemerintah.
b. Pelanggan perantara
Pelanggan perantara (intermediate costumer) adalah setiap orang yang berperan sebagai perantara produk, bukan sebagai pemakai. Komponen distributor, seperti agen-agen Koran yang memasarkan Koran, atau toko-toko buku merupakan contoh pelanggan perantara. Misalnya Penerbit Armico Bandung menerima pesanan buku dari toko buku untuk dijual kepada siswa SMK maka dalam hal ini Penerbit Armikco bertindak sebagai pemasok, toko buku sebagai pelanggan perantara, dan siswa SMK sebagai pelanggan akhir atau pelanggan nyata (real costumer).
c. Pelanggan eksternal
Pelanggan eksternal (external costumer), adalah setiap orang atau kelompok orang pengguna suatu produk (barang/jasa) yang dihasilkan oleh perusahaan bisnis. Pelanggan eksternal inilah yang berperan sebagai pelanggan nyata atau pelanggan akhir.
2. Kebutuhan Pelanggan
Setiap bisnis membutuhkan alasan bagi para pelanggan mereka untuk membeli dari mereka dan tidak pesaing mereka. Hal ini disebut Unik Penjualan Proposition (USP).Anda USP dapat diidentifikasi dengan melengkapi frase 'Pelanggan akan membeli dari saya, karena bisnis saya adalah satu-satunya ...'
Anda dapat mengubah USP sebagai bisnis Anda atau perubahan pasar Anda, dan Anda dapat memiliki USP yang berbeda untuk berbagai jenis pelanggan atau produk.
Sebagai contoh:
• toko alat tulis bisa menawarkan layanan pengiriman yang sama-hari gratis bagi pelanggan bisnis di dalam area lokal - sebuah USP efektif untuk bisnis yang membutuhkan kecepatan pengiriman
• toko alat tulis yang sama bisa menawarkan 5 per diskon persen menjadi bisnis yang menghabiskan lebih dari £ 500 per bulan - ini akan menjadi USP untuk pelanggan sadar biaya
• toko alat tulis juga bisa memastikan menawarkan saham yang paling komprehensif bahan seniman di daerah ini - sebuah USP untuk seniman profesional atau amatir lokal
Semua USP dapat efektif karena mereka didorong oleh apa yang pelanggan mencari ketika membuat keputusan pembelian.
Ini adalah ide yang baik untuk meninjau USP Anda secara teratur. Dapatkah Anda menyesuaikan produk atau jasa untuk lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan Anda?Pertimbangkan pelanggan Anda bertanya mengapa mereka membeli dari Anda. Ini akan memberitahu Anda apa yang mereka pikir Anda USP - ini mungkin berbeda dari apa yang Anda pikir Anda USP.
Ini juga berguna untuk mengecek terus apa yang persaingan Anda lakukan. Ingat - jika pesaing Anda melakukan hal yang sama, Anda USP tidak unik lagi.
3. Teknologi
Perkembangan teknologi demikian pesatnya saat ini, awam menyebutnya sebagai era HiTech sering pula masyarakat menyebutnya NewTech, begitupun dengan Information & Communication Technology (ICT) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berkembang dengan cepatnya, kadang kita belum mengetahui sistem yang baru, sudah muncul lagi sistem yang lebih baru. Tentunya sebagai konsekuensi logis dari era globalisasi dan liberalisasi yang dipicu dan dipengaruhi oleh perubahan teknologi yang kontinyu dan sangat cepat tersebut, maka dunia bisnis dihadapkan pada suatu persaingan yang sangat tajam.

Kita coba perhatikan fenomena sektor bisnis yang berada dikota kotabesar di Indonesia dan para aktornya yang juga mengenal teknologi. Fakta membuktikan secara umum yang terjadi, bahwa teknologi belum bisa menjadi andalan dalam meningkatkan taraf perbaikan usaha/bisnis, dimana hal ini terjadi di berbagai sektor usaha atau bisnis yang ada. Teknologi di kalangan bisnis masih sebatas berfungsi sekedar pelengkap kerja dan bantuan komunikasi ataupun informasi.

Berbagai pendapat dan pandangan, bahwa dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang murah dan tersedia dimana mana akan menurunkan biaya transaksi dalam hubungan pasar, maka dari itu berkurang pulalah dorongan untuk mengembangkan susunan kepemimpinan yang hierarkis. Dengan perkembangan internet misalnya, tidak hanya sebagai teknologi komunikasi baru, melainkan juga sebagai pelopor bentuk organisasi yang sama sekali baru dan tidak hierarki, yang tentunya sesuai dengan tuntutan perekonomian saat ini yang begitu kompleks dan padat informasi.

Boleh jadi pendapat tersebut diatas cocok dari sisi kesuksesan penerapan teknologi modern, namun pastinya di negara negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dsb, yang notabene transformasi teknologinya benar benar sudah masuk ke sendi sendi bisnis masyarakat, bahkan sampai ke para petani desa. Tentu lain hal dengan di Indonesia, fakta obyektif di lapangan bahwa masyarakat kita memang baru mengenal teknologi sebagai perangkat yang layak untuk di konsumsi, bukan sebagai infrastruktur dan pilar utama yang dijadikan kebutuhan dalam kelangsungan bisnis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar